22 Maret 2009

Kitabnya orang2 berfikir

Kata berfikir dlm judul datas saya artikan orang yg melihat/berfikir secara menyeluruh tdk haya pd sudut pandang tertentu tp melihat dari segala arah sehingga detailnya dpt dg jelas dpahami. Jadi apa kitabnya orang2 berfikir itu? Menurut saya kitabnya orang2 yg berfikir itu adalah kehidupannya, yaitu semua kejadian yg mampu terekam oleh panca indra orang tersebut. Bisa gak ya dkatakan pengalaman? Dari semua itu baru berfikir menganalisa setiap sesuatu yg tertangkap oleh panca indra, muncul berbagai pertanyaan: kenapa begini/begitu? Dalam mencari jawaban dr setiap pertanyaan menggunakan rasa yg berada dlm dada, otak hanya dgunakan untuk mengakses memori mencari referensi dr pengalaman yg lain. Pengalaman disini saya maksudkan yaitu semua kejadian yg tertangkap panca indra. Misalnya: melihat bunga tetangga yg dberi label "bunga melati", semua drekam oleh mata dan kita menyimpan hal itu, kemudian hidung merekam baunya dan kalo kita menyentuh dg tangan maka merekam rabaan. Semua informasi itu masuk pd memori kita sehingga kta tau kalo bunga melati itu bentuknya seperti apa baunya begitu dan kln draba seperti itu. Mungkin itu kira2 contoh pengalaman yg setiap hari kita alami. Orang bijak mengatakan belajar lah dr pengalaman, itu bagus sekali tapi menurut saya kita tdk bisa belajar dr selain pengalaman. Kembali lagi pd pokok kita kitab orang2 yg berfikir, kitab diartikan buku yg menjadi pedoman untuk menjalankan sesuatu. Nah jadi pedoman hidup orang2 itu adalah pengalaman yg terekam panca indra dr pertama lahir sampai ujung hidupnya. Kita coba kaitkan dg keterangan agama yg menyatakan "bacalah kitab yg ada pada dirimu, yg gak ada tulisannya" (kira2 seperti itu maaf kalo salah maklum taunya cuma dari obrolan dg or tua). Tidak semua orang bisa (termasuk saya) berpedoman pada kitab ini dalam kebaikan karena kitab ini sifatnya netra keburukan dan kebaikan semua masuk tanpa filter dan akan sulit membedakannya. Satu-satunya jalan adalah bereksperimen trial n error. Mengertikah maksud saya? Marilah kita fikirkan bersama.